100 Tokoh Berpengaruh di Bidang AI Versi Majalah Time

Foto: Time

Prof. Endang Aminudin Aziz, PhD. terpilihnya sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di bidang kecerdasan buatan (AI) versi majalah Time. Pengakuan ini menyoroti kontribusi signifikan Prof. Endang dalam pengembangan AI untuk pemetaan dan penyelamatan 718 bahasa-bahasa di Indonesia.

Time menobatkan tokoh-tokoh ini atas kontribusi mereka yang luar biasa dalam berbagai aspek teknologi AI, mulai dari penelitian, inovasi, hingga dampaknya pada masyarakat. Prof. Endang, yang kini menjabat sebagai kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2020-2024), telah lama dikenal sebagai guru besar Universitas Pendidikan Indonesia di bidang linguistik. Dengan penggunaan AI, Prof. Endang telah membantu memajukan pemahaman dan  penyelamatan tentang bahasa-bahasa yang ada di Indonesia.

Proyek terbarunya yang mendapat perhatian adalah pengembangan alat berbasis AI yang dapat mendeteksi dan menganalisis vitalitas bahasa-bahasa di Indonesia. Teknologi ini memungkinkan analisis berbasis data yang lebih akurat dan efisien, sebuah inovasi yang semakin penting di dunia yang semakin kompleks.

Terpilihnya Prof. Endang dalam daftar bergengsi ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi AI, tetapi juga pemain utama dalam pengembangan dan inovasi teknologi global. Pengakuan ini diharapkan akan mendorong lebih banyak penelitian AI di Indonesia, khususnya di bidang linguistik dan AI.

Majalah Time menekankan bahwa daftar 100 tokoh terpilih ini tidak hanya menyoroti para ilmuwan dan teknolog, tetapi juga mereka yang berkontribusi pada perkembangan AI di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kebijakan publik, dan penelitian sosial. Pengakuan terhadap Prof. Endang menjadi bukti pentingnya AI dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan lintas disiplin.

Dengan semakin berkembangnya kecerdasan buatan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, kontribusi tokoh seperti Prof. Endang Aminudin Aziz akan semakin penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dimanfaatkan demi kemajuan masyarakat secara luas.

Sumber:

Time, Kemendibud, Tempo