Fatima Payman
Gambar: dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan
Senator independen asal Australia Barat, Fatima Payman, yang berusia 29 tahun mencuri perhatian dengan pidatonya yang menggunakan bahasa Gen Z dan Alpha. Dalam pidato tersebut, Payman menunjukkan keberanian dan kreativitas dengan mengadopsi gaya bahasa yang akrab di kalangan anak muda, sebuah langkah yang jarang terjadi dalam forum formal seperti parlemen.
Sebagai salah satu senator Muslim pertama di Australia, Payman memang dikenal sering memperjuangkan isu-isu yang relevan bagi kaum muda dan minoritas. Penggunaan bahasa Gen Z dan Alpha ini merupakan cara unik baginya untuk terhubung dengan generasi muda yang semakin berperan penting dalam lanskap politik Australia. Pidatonya mencakup frasa-frasa populer di media sosial dan di kalangan remaja, yang biasanya dianggap santai atau kasual. Beberapa di antaranya mungkin tidak lazim digunakan di parlemen, namun Payman tampaknya ingin menekankan bahwa bahasa dan komunikasi yang dinamis dapat digunakan untuk membawa perubahan positif.
Fatima Payman menegaskan bahwa penting bagi generasi muda untuk merasa dilibatkan dalam percakapan politik. “Jika kita ingin politik relevan bagi anak muda, kita harus berbicara dengan cara yang mereka pahami,” ujarnya dalam pidato tersebut. Dengan menggunakan bahasa yang dekat dengan keseharian mereka, Payman berupaya menjembatani kesenjangan antara dunia politik dan kaum muda, sekaligus menyampaikan pesan bahwa keterlibatan politik bukan hanya untuk kalangan tertentu.
Langkah Payman ini menuai beragam tanggapan. Sebagian besar memuji kreativitasnya, melihatnya sebagai upaya segar dan inovatif dalam politik. Namun, ada pula kritik yang mempertanyakan apakah penggunaan bahasa yang lebih santai seperti ini sesuai dengan norma-norma parlementer. Terlepas dari itu, Payman tetap percaya bahwa terobosan ini adalah cara untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.
Fatima Payman menjadi salah satu simbol perubahan generasi di Parlemen Australia, yang mencerminkan keberagaman masyarakat modern dan memberikan contoh bagaimana politik dapat diakses dan dimengerti oleh semua kalangan, termasuk Gen Z dan Alpha.
Pidato mulai dengan mengucapkan sigmas of Australia, yang artinya adalah admirable people. Berikut adalah bagian dari pidatonya:
‘I say that this goofy ahh government have been capping. Not just now, but for a long time. A few of you may remember when they said ‘there will be no Fanum Tax under a government I Iead’. They’re capaholics, they’re also yapaholics.
‘They yap non-stop about how their cost of living measures are changing lives for all Australians, just put the fries in the bag lil’ bro.’
‘They tell us that they’re locked in on improving the housing situation in this country – they must have brainrot from watching too much Kai Cenat and forgot about their plans to ban social media for kids under 14.
‘If that becomes law, you can forgor skull emoji all about watching Duke Dennis or catching a dub with the bros on Fort.’
‘Though some of you cannot yet vote, I hope when you do, it will be in a more goated Australia, for a government with more aura. Skibidi.’
Setelah membaca pidatonya, apakah anda dapat mengerti bahasa Inggris yang digunakan oleh Gen Z dan Alpha di Australia?
Sumber:
Dailymail
The Guardian
AI: ChatGPT
Post Comment