I’m Nobody! Who are you?
Puisi “I’m Nobody! Who are you?” karya Emily Dickinson merupakan salah satu puisi paling terkenal dari penyair Amerika ini. Ditulis dengan gaya yang khas dari Dickinson, puisi ini mengekspresikan tema identitas, isolasi, dan penolakan terhadap ketenaran atau sorotan publik. Berikut adalah ulasan dan kritik sastra terhadap puisi tersebut:
Puisi ini terdiri dari dua bait dengan pola rima yang tidak ketat, sering kali menggunakan tanda baca berupa garis miring dan tanda seru yang tidak biasa untuk memperkuat ekspresi. Pembukaan puisinya sederhana namun penuh makna:
I’m Nobody! Who are you?
Are you – Nobody – too?
Then there’s a pair of us!
Don’t tell! they’d advertise – you know!
Pada bait pertama, Dickinson menyapa pembaca dengan pengakuan bahwa dia adalah “Nobody” (Bukan Siapa-siapa), dan mengundang orang lain untuk juga mengakui hal yang sama. Puisi ini seolah mengajak kita untuk menemukan kesenangan dalam menjadi anonim, di mana Dickinson merayakan kebebasan dari keterikatan akan perhatian dan ketenaran.
Dalam bait kedua:
How dreary – to be – Somebody!
How public – like a Frog –
To tell one’s name – the livelong June –
To an admiring Bog!
Dickinson menggunakan metafora untuk menunjukkan betapa membosankannya menjadi “Somebody” (Orang Penting), yang diibaratkan seperti katak yang terus-menerus memanggil di rawa, mencari pengakuan dari dunia luar. Di sini, dia secara halus menyindir bahwa ketenaran atau kehidupan publik bukanlah sesuatu yang diinginkan.
Puisi ini memiliki beberapa lapisan makna dan teknik literer yang menarik untuk dikritisi:
- Penolakan terhadap Identitas Sosial dan Ketenaran
Dickinson sering kali dianggap sebagai figur yang menghindari sorotan publik, yang tercermin jelas dalam puisi ini. Dia menantang pandangan umum tentang identitas sosial yang diukur berdasarkan ketenaran atau pengakuan dari orang lain. Dalam masyarakat yang menghargai ketenaran, Dickinson membalik gagasan ini dengan memuliakan “Nobody” sebagai suatu kondisi yang ideal. Kritik ini bisa dilihat sebagai subversi terhadap konvensi sosial dan budaya pada masa itu. - Gaya Bahasa yang Subversif
Gaya Dickinson yang unik – penggunaan tanda baca yang tidak konvensional, rima yang tidak teratur, dan struktur bait yang aneh – memberikan nuansa pribadi dan intim pada puisi ini. Hal ini menegaskan posisi Dickinson sebagai penyair yang tidak mengikuti aturan formal dan lebih memilih kebebasan ekspresi. - Metafora yang Tajam
Metafora tentang katak yang hidup di rawa menggambarkan bagaimana kehidupan orang terkenal menjadi monoton dan tidak bermakna, hanya untuk memuaskan ego mereka. Puisi ini menawarkan kritikan tajam terhadap para tokoh publik yang terus menerus mencari pengakuan eksternal. Metafora ini menyiratkan bahwa ketenaran bukanlah sesuatu yang intrinsik bernilai, melainkan sesuatu yang kosong dan hanya dipertahankan oleh rasa iri dan kekaguman publik. - Eksistensialisme
Dari perspektif eksistensialisme, puisi ini menyentuh pada pencarian jati diri dan makna kehidupan. Dickinson tampaknya lebih tertarik pada keintiman dan kebebasan yang diberikan oleh kehidupan pribadi daripada menjalani eksistensi yang diatur oleh norma-norma sosial tentang pentingnya ketenaran.
Secara keseluruhan, “I’m Nobody! Who are you?” adalah puisi yang merayakan anonimitas dan kesunyian sebagai alternatif dari keinginan publik untuk ketenaran. Dickinson secara cerdik menggunakan bahasa dan struktur untuk menggambarkan ketidakpeduliannya terhadap kehidupan publik, menunjukkan bahwa kehidupan pribadi dan reflektif lebih berharga. Meski puisi ini sederhana dalam strukturnya, kedalamannya terletak pada penolakannya yang halus namun kuat terhadap nilai-nilai yang dipegang oleh banyak orang.
Sebagai kritik, ada yang bisa berargumen bahwa pandangan Dickinson mengenai kehidupan publik sedikit menyederhanakan realitasnya, terutama jika dilihat dalam konteks modern di mana identitas individu sering kali dibentuk melalui interaksi sosial yang luas. Meski begitu, dalam konteks zamannya, puisi ini tetap revolusioner karena mengajak pembaca untuk mempertimbangkan nilai kehidupan yang jauh dari sorotan.
AI: ChatGPT
Post Comment