Kesenjangan Digital dan AI di Negara Berkembang
Meskipun AI memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan efisiensi pemerintah, negara-negara berkembang sering kali tidak memiliki infrastruktur yang memadai untuk mengadopsi teknologi ini secara maksimal. Kesenjangan digital antara negara maju dan berkembang semakin terlihat dalam pengembangan dan pemanfaatan AI.
Tantangan Infrastruktur dan Literasi Digital
Salah satu faktor utama penyebab kesenjangan digital adalah terbatasnya infrastruktur teknologi, terutama di daerah pedesaan dan terpencil. Ketersediaan internet broadband yang stabil dan terjangkau masih menjadi tantangan bagi banyak negara berkembang. Pemerintah harus fokus pada pengembangan infrastruktur telekomunikasi, seperti jaringan serat optik, menara seluler, dan satelit internet. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat penting dalam hal ini, mengingat besarnya investasi yang diperlukan.
Selain infrastruktur, literasi digital juga menjadi tantangan besar. Literasi digital mencakup kemampuan menggunakan perangkat digital, memahami konsep-konsep dasar teknologi informasi, dan mengakses serta menganalisis informasi secara efektif. Di negara berkembang, tingkat literasi digital sering kali rendah, terutama di kalangan kelompok rentan seperti perempuan, masyarakat pedesaan, dan orang lanjut usia. Untuk mengatasi ini, program-program pendidikan dan pelatihan literasi digital perlu diperluas.
Upaya Negara Berkembang
Negara-negara seperti India dan Brasil berusaha mempersempit kesenjangan ini dengan mengembangkan kebijakan AI nasional yang fokus pada pembangunan teknologi domestik dan investasi dalam pendidikan terkait AI. India, misalnya, telah meluncurkan National Strategy for Artificial Intelligence untuk memanfaatkan AI di berbagai sektor, seperti pertanian, kesehatan, dan pendidikan. Strategi ini mencakup pengembangan infrastruktur digital, peningkatan literasi digital, dan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi.
Brasil juga telah mengambil langkah-langkah serupa dengan meluncurkan kebijakan nasional AI yang bertujuan untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan teknologi AI domestik serta memperkuat pendidikan dan pelatihan di bidang ini. Upaya ini diharapkan dapat membantu negara-negara berkembang untuk lebih kompetitif di era digital dan mengurangi kesenjangan dengan negara maju.
Dampak Kesenjangan Digital
Kesenjangan digital dalam penggunaan AI dapat memiliki dampak yang luas dan mendalam bagi masyarakat. Mereka yang memiliki akses dan kemampuan untuk memanfaatkan AI memiliki peluang lebih besar untuk mengakses pekerjaan berkualitas, meningkatkan produktivitas, dan berpartisipasi dalam ekonomi digital. Sementara itu, mereka yang tertinggal akan semakin kesulitan bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin mengandalkan teknologi AI.
Mengatasi kesenjangan digital memerlukan pendekatan strategis yang terintegrasi, mencakup perbaikan infrastruktur, peningkatan literasi digital, dan kebijakan yang inklusif. Pemerintah di negara berkembang harus memastikan bahwa kebijakan dan regulasi yang ada mendukung upaya mengatasi kesenjangan digital dan menciptakan akses yang adil dan inklusif bagi semua kelompok masyarakat.
Sumber: Duta, IDN, Kompasiana
Mengatasi Kesenjangan Digital di Negara Berkembang
Tantangan dan Dampak Kesenjangan Digital Penggunaan AI
Wamenkominfo: Ada Kesenjangan Digital Pengelolaan AI
AI: Copilot
Post Comment