Indonesia Resmi Ajukan Diri Gabung Keanggotaan BRICS

Indonesia Resmi Ajukan Diri Gabung Keanggotaan BRICS

Gambar: dihasilkan menggunakan kecerdasan buatan

Indonesia telah resmi mengajukan permintaan untuk bergabung dengan aliansi BRICS. Permintaan ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI Sugiono saat menghadiri KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada 22-24 Oktober 2024.

Alasan Bergabungnya Indonesia

  1. Politik Luar Negeri Bebas Aktif: Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan dari politik luar negeri bebas aktif. Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia tidak bergabung dengan kubu tertentu, melainkan berpartisipasi aktif di semua forum internasional.
  2. Keselarasan Prioritas: Prioritas BRICS yang mencakup ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan, serta pemajuan sumber daya manusia selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih.
  3. Kepentingan Global South: Indonesia melihat BRICS sebagai kendaraan yang tepat untuk membahas dan memajukan kepentingan bersama negara-negara berkembang atau Global South. Sugiono menyampaikan bahwa BRICS dapat menjadi perekat untuk mempererat kerja sama di antara negara-negara berkembang.

Langkah Konkret yang Diusulkan

  1. Hak atas Pembangunan: Menegakkan hak atas pembangunan berkelanjutan bagi negara berkembang, termasuk penyediaan ruang kebijakan yang memadai.
  2. Reformasi Multilateral: Mendukung reformasi sistem multilateral agar lebih inklusif, representatif, dan sesuai dengan realitas saat ini. Institusi internasional perlu diperkuat dan dilengkapi dengan sumber daya yang memadai untuk memenuhi mandatnya.
  3. Solidaritas Global South: Menjadi kekuatan untuk persatuan dan solidaritas di antara negara-negara Global South. BRICS dirasa dapat berfungsi sebagai perekat untuk mempererat kerja sama di antara negara-negara berkembang.

Kehadiran Indonesia di KTT BRICS diharapkan dapat memperkuat posisi negara dalam tatanan global dan membuka peluang baru untuk kerja sama ekonomi dan politik. Dengan bergabungnya sebagai negara mitra, Indonesia dapat memainkan peran yang lebih signifikan dalam forum internasional dan berkontribusi pada pembangunan global yang lebih adil dan berkelanjutan.

Reaksi dari negara-negara BRICS terhadap permintaan Indonesia untuk bergabung umumnya positif, dengan beberapa catatan penting:

Reaksi dari Negara-Negara BRICS

  1. Rusia: Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS. Putin menekankan bahwa lebih dari 30 negara telah menyatakan minat untuk bergabung dengan BRICS, dan ekspansi ini dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat aliansi dan menciptakan alternatif bagi pengaruh Barat.
  2. China: Presiden China Xi Jinping juga mendukung langkah Indonesia. Xi menyoroti pentingnya memperkuat kerja sama di antara negara-negara berkembang dan melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang dapat membantu mencapai tujuan bersama dalam hal ketahanan pangan dan energi.
  3. India: Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan bahwa kehadiran Indonesia akan memperkaya diskusi dan kerja sama di dalam BRICS. India melihat Indonesia sebagai negara dengan potensi besar yang dapat berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di kawasan.
  4. Afrika Selatan: Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa menyambut baik keinginan Indonesia untuk bergabung dan menekankan pentingnya solidaritas di antara negara-negara Global South. Ramaphosa percaya bahwa Indonesia dapat memainkan peran penting dalam memperkuat suara negara-negara berkembang di forum internasional.

Meskipun reaksi umumnya positif, ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti proses integrasi dan penyesuaian kebijakan di antara anggota baru dan lama. Namun, dengan komitmen bersama untuk mencapai tujuan yang sama, diharapkan bahwa Indonesia dapat segera menjadi anggota penuh BRICS dan berkontribusi pada pembangunan global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Proses Integrasi Bagi Anggota Baru BRICS

Proses integrasi bagi anggota baru BRICS melibatkan beberapa langkah penting untuk memastikan bahwa negara baru dapat berkontribusi secara efektif dan selaras dengan tujuan aliansi. Berikut adalah tahapan utama dalam proses integrasi:

1. Pengajuan dan Evaluasi Permintaan

Negara yang ingin bergabung dengan BRICS harus mengajukan permintaan resmi. Permintaan ini kemudian dievaluasi oleh anggota BRICS yang ada, dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti keselarasan kebijakan, potensi kontribusi, dan komitmen terhadap tujuan BRICS.

2. Diskusi dan Negosiasi

Setelah permintaan diajukan, akan ada diskusi dan negosiasi antara negara calon anggota dan anggota BRICS yang ada. Diskusi ini mencakup berbagai aspek, termasuk kebijakan ekonomi, perdagangan, dan kerja sama politik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa negara baru dapat berintegrasi dengan baik dan berkontribusi secara positif.

3. Penyesuaian Kebijakan

Negara calon anggota mungkin perlu menyesuaikan beberapa kebijakan domestik mereka agar selaras dengan prinsip dan tujuan BRICS. Ini bisa mencakup reformasi ekonomi, penyesuaian kebijakan perdagangan, dan peningkatan kerja sama di bidang tertentu seperti teknologi dan inovasi.

4. Ratifikasi dan Pengesahan

Setelah diskusi dan negosiasi selesai, anggota BRICS yang ada akan melakukan ratifikasi dan pengesahan untuk menerima negara baru sebagai anggota penuh. Proses ini melibatkan persetujuan dari semua anggota BRICS yang ada.

5. Implementasi dan Integrasi

Setelah diterima sebagai anggota penuh, negara baru akan mulai berpartisipasi dalam semua kegiatan dan program BRICS. Ini termasuk pertemuan puncak, proyek kerja sama, dan inisiatif bersama lainnya. Negara baru juga akan memiliki kesempatan untuk mengusulkan inisiatif baru dan berkontribusi pada pengembangan strategi BRICS.

6. Pemantauan dan Evaluasi

BRICS akan melakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa negara baru berintegrasi dengan baik dan berkontribusi secara efektif. Ini juga membantu mengidentifikasi area di mana dukungan tambahan mungkin diperlukan untuk memastikan keberhasilan integrasi.

Proses integrasi bagi anggota baru BRICS dirancang untuk memastikan bahwa negara baru dapat berkontribusi secara positif dan selaras dengan tujuan aliansi. Dengan melalui tahapan ini, diharapkan bahwa anggota baru dapat memperkuat BRICS dan membantu mencapai tujuan bersama dalam menciptakan tatanan global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Sumber: Republika, Kompas, Straits Times, The Jakarta Post

AI: Copilot

Post Comment