Penutupan 100 Gerai Starbucks dan 120 KFC di Malaysia Akibat Boikot Produk Israel untuk Mendukung Palestina
Baru-baru ini, lebih dari 100 gerai Starbucks dan 120 gerai KFC di Malaysia telah ditutup sebagai bagian dari boikot produk-produk Amerika Serikat yang terkait dengan dukungan Washington terhadap Israel. Boikot ini merupakan respons terhadap bantuan militer AS kepada Israel dalam konflik yang sedang berlangsung di Gaza.
Menurut laporan, lebih dari 100 gerai Starbucks di seluruh Malaysia telah ditutup, baik secara permanen maupun sementara. Penutupan ini terjadi setelah Starbucks Malaysia, yang terkait dengan konglomerat Berjaya Group, melaporkan kerugian bersih sebesar RM91,5 juta tahun ini, dengan pendapatan turun 35% dari RM1,1 miliar menjadi RM730,3 juta. Beberapa gerai yang terkena dampak penutupan ini berada di pusat perbelanjaan besar dan tempat wisata utama di Kuala Lumpur, Selangor, Pahang, dan beberapa negara bagian lainnya.
Selain Starbucks, lebih dari 100 gerai KFC di Malaysia juga telah ditutup sementara akibat boikot yang sama. QSR Brands, pemilik dan operator waralaba KFC di Malaysia, menyatakan bahwa penutupan ini merupakan langkah proaktif untuk mengelola biaya bisnis yang meningkat dan fokus pada gerai-gerai KFC yang lebih sibuk. Penutupan ini berdampak pada banyak gerai di berbagai negara bagian, termasuk Kelantan, Johor, Selangor, Kedah, Terengganu, Pahang, Perak, Negeri Sembilan, Perlis, Melaka, Penang, Kuala Lumpur, Sarawak, dan Sabah.
Penutupan gerai-gerai ini telah menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan, termasuk hilangnya lapangan kerja bagi banyak karyawan. QSR Brands telah menawarkan kesempatan bagi karyawan yang terdampak untuk dipindahkan ke gerai-gerai yang masih beroperasi sebagai bagian dari upaya optimalisasi sumber daya. Namun, boikot ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak negatif yang lebih besar terhadap ekonomi Malaysia secara keseluruhan.
Boikot produk-produk Amerika Serikat di Malaysia sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina telah menyebabkan penutupan lebih dari 100 gerai Starbucks dan 120 gerai KFC. Langkah ini mencerminkan ketegangan yang meningkat dalam konflik Israel-Palestina dan dampaknya terhadap bisnis internasional di Malaysia.
Sumber: MalaysiaNow, Channel News Asia, The Straits Times
AI: Copilot
Post Comment