Irlandia Mengalami Surplus Keuangan
Pada tahun 2024, Irlandia mengalami surplus anggaran yang signifikan, mencapai hampir 8 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 126 triliun. Pertumbuhan ekonomi Irlandia tumbuh lima kali lebih cepat dari yang diharapkan pada tahun 2023, menjadikannya salah satu negara dengan kinerja ekonomi terbaik di Eropa.
Surplus anggaran ini terjadi di saat negara-negara Eropa lainnya, seperti Inggris dan Perancis, berjuang menghadapi kenaikan pajak yang ekstrem. Perekonomian Irlandia diperkirakan akan tumbuh sebesar 4,9 persen tahun ini dan 2,7 persen pada tahun 2025. Tingkat pengangguran di Irlandia hanya 4,3 persen, dan inflasi turun di bawah 2 persen.
Ekonom Irlandia, David McWilliams, menyatakan bahwa kondisi ekonomi Irlandia saat ini adalah hasil dari kebijakan selama 20 atau 30 tahun terakhir. Irlandia telah menjadi pilihan perusahaan multinasional dari Amerika Serikat untuk mendirikan perusahaannya karena tarif pajak yang lebih rendah. Sejak 1950-an, Irlandia telah menawarkan tarif pajak perusahaan multinasional yang kompetitif, yang tetap sebesar 12,5 persen bahkan selama krisis euro di awal 2010-an.
Dengan surplus anggaran yang besar, Irlandia menghadapi tantangan unik dalam mengelola kelebihan dana tanpa memicu ketidakstabilan ekonomi. Ekonom David McWilliams menyarankan agar sebagian dari surplus ini dapat digunakan untuk mendirikan dana rintisan untuk mendukung usaha kecil. Namun, ketergantungan pada beberapa perusahaan besar juga membuat basis pajak Irlandia menjadi sempit.
Surplus anggaran yang dialami Irlandia mencerminkan keberhasilan kebijakan ekonomi jangka panjang negara tersebut. Namun, tantangan dalam mengelola kelebihan dana dan ketergantungan pada perusahaan besar tetap menjadi perhatian utama. Dengan strategi yang tepat, Irlandia dapat memanfaatkan surplus ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Sumber: Kompas, Okezone
AI: Copilot
Post Comment