Banjir Landa Bekasi dan Bogor, Puluhan Ribu Warga Terdampak Akibat Hujan Deras dan Kiriman Air
Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor sejak Senin malam, 3 Maret 2025, hingga dini hari tadi memicu banjir besar di Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan bahwa banjir kali ini merupakan kombinasi dari curah hujan tinggi di Bogor dan luapan sungai yang mengirimkan debit air berlebih ke Bekasi, menyebabkan puluhan ribu warga terdampak.
Di Kota Bekasi, BPBD mencatat sedikitnya 20 titik banjir di tujuh kecamatan, termasuk Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu. Ketinggian air bervariasi antara 50 cm hingga 3 meter, dengan wilayah terparah seperti Perumahan Pondok Gede Permai dan Perumahan Jaka Kencana mencatat genangan hingga mencapai atap rumah. “Banjir mulai masuk sejak pukul 23.07 WIB tadi malam akibat hujan intensitas tinggi dan kiriman air dari Bogor melalui Kali Bekasi,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Priadi Santoso, kepada wartawan pada Selasa sore.
Lebih dari 47 keluarga (360 jiwa) di Kelurahan Teluk Pucung, Bekasi Utara, terpaksa mengungsi ke Mushola Jumiatur Khoir, sementara 100 keluarga (400 jiwa) di Gang Mawar, Bekasi Timur, berlindung di rumah warga setempat. Banjir juga mengganggu akses jalan utama seperti Jalan Ahmad Yani dan menyebabkan kemacetan panjang. Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyebut banjir ini sebagai bagian dari siklus lima tahunan, serupa dengan kejadian pada 2016 dan 2020. “Kami sedang berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Barat dan BNPB untuk penanganan darurat dan solusi jangka panjang,” katanya.
Sementara itu, di Kabupaten Bogor, banjir melanda sejumlah kecamatan seperti Cisarua, Citeureup, dan Sukajaya. BPBD Kabupaten Bogor melaporkan bahwa luapan Sungai Ciliwung, Cisarapati, dan Cijayanti menyebabkan banjir dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter di pemukiman warga. Di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Cisarua, sebanyak 423 jiwa terdampak, dengan beberapa rumah rusak akibat aliran air yang deras. “Hujan intensitas tinggi sejak kemarin sore menjadi pemicu utama, ditambah longsor kecil di beberapa titik,” ungkap Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Budi Santoso.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa pihaknya tengah menghitung kerugian dan mendirikan posko darurat untuk evakuasi warga. “Kami juga meminta warga di bantaran sungai untuk waspada karena potensi banjir susulan masih tinggi,” katanya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan tim untuk membantu evakuasi dan mendistribusikan bantuan logistik seperti makanan, selimut, dan tenda.
Faktor banjir di kedua wilayah ini tidak terlepas dari tingginya debit air dari hulu di Bogor yang mengalir ke Bekasi melalui Kali Bekasi, ditambah kondisi pasang air laut yang menghambat aliran sungai. Pemerintah setempat kini berupaya melakukan pemompaan air dan normalisasi sungai, meskipun warga menilai langkah ini belum cukup untuk mencegah banjir berulang.
BNPB juga mengumumkan rencana operasi modifikasi cuaca mulai 4 Maret hingga 8 Maret 2025 untuk mengurangi intensitas hujan di wilayah Jabodetabek. Masyarakat diimbau tetap waspada dan melapor ke posko terdekat jika membutuhkan bantuan.
Sumber: Poskota, Gobekasi, Viva, Suara, Tempo
AI: Grok
Post Comment