Pasar Kripto Mengalami Crash Terbesar Sejarah: Lebih dari $19 Miliar Dilikuidasi dalam Hitungan Jam!
Pasar cryptocurrency dunia hari ini diguncang oleh gelombang penjualan panik yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan likuidasi mencapai rekor $19,16 miliar dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini merupakan peristiwa likuidasi terbesar dalam sejarah kripto, melampaui crash COVID-19 pada Maret 2020 ($1,2 miliar) dan kehancuran FTX pada 2022 ($1,6 miliar) hingga hampir 20 kali lipat. Bitcoin (BTC) anjlok di bawah $110.000, sementara altcoin seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan XRP ambruk hingga 30%, menghapus hampir $1 triliun dari kapitalisasi pasar secara keseluruhan.
Pemicu Utama: Ancaman Tarif Trump terhadap China
Kejadian ini dipicu oleh pengumuman mendadak dari Presiden AS Donald Trump pada Jumat malam waktu AS (Sabtu pagi WIB), yang mengumumkan tarif tambahan sebesar 100% pada semua impor dari China mulai 1 November 2025. Trump juga memperketat kontrol ekspor terhadap perangkat lunak dan chip semikonduktor AS, termasuk investigasi terhadap perusahaan seperti Qualcomm dan pembatasan chip Nvidia oleh Beijing sebagai balasan. Pengumuman ini memicu ketakutan perang dagang baru, yang langsung menyeret aset berisiko tinggi seperti kripto ke dalam jurang penurunan.
Menurut data dari Coinglass dan CoinGecko, pasar kripto kehilangan $200 miliar hanya dalam tiga jam pertama setelah pengumuman, dengan total likuidasi mencapai $22 miliar jika termasuk posisi derivatif. Bitcoin, yang sempat menyentuh rekor tertinggi di atas $120.000 pekan lalu, terjun bebas 12% menjadi $102.000–$105.000. ETH turun 16% di bawah $3.700, SOL dan XRP anjlok 20–30%, sementara Dogecoin (DOGE) dan Cardano (ADA) bahkan kehilangan hingga 40% nilainya.
Dampak di Kalangan Trader dan Investor
Reaksi pasar begitu cepat dan brutal, dengan hampir 81% likuidasi berasal dari posisi long (taruhan naik) yang over-leveraged. “Ini bukan sekadar volatilitas, tapi pembersihan leverage total,” kata Zaheer Ebtikar, CIO hedge fund Split Capital, dalam wawancara dengan CoinDesk. Banyak trader ritel melaporkan kerugian parah di platform X (sebelumnya Twitter), dengan cerita pilu seperti satu pengguna yang kehilangan margin $60.000 karena tidur saat crash terjadi.
Di X, sentimen panik mendominasi: “Flash crash ini lebih buruk dari COVID, pasar seperti ledakan terkendali,” tulis trader @TheCryptoDog. Sementara itu, analis @BullTheoryio menyoroti pola mencurigakan: Sebuah wallet kuno Bitcoin membuka posisi short miliaran dolar tepat sebelum pengumuman Trump, meraup untung $200 juta saat pasar ambruk. “Apakah ini kebetulan atau direncanakan?” tanyanya, memicu spekulasi tentang manipulasi whale (pemegang besar).
Kapitalisasi pasar kripto secara keseluruhan menyusut dari $4,25 triliun menjadi $3,05 triliun, memengaruhi tidak hanya trader individu tapi juga institusi. ETF Bitcoin seperti yang dikelola BlackRock mencatat outflow signifikan, sementara stablecoin USDE sempat depeg 35–40%, menambah kekacauan.
Reaksi Global dan Analisis Ahli
Pasar saham AS juga terdampak, dengan S&P 500 turun 2%—penurunan harian terburuk sejak April. Di Asia, bursa Tokyo dan Shanghai ikut merah, sementara Rupiah melemah 0,5% terhadap Dolar AS pagi ini. Regulator seperti SEC AS disebut-sebut sebagai faktor tambahan, dengan pembekuan sementara beberapa aset kripto terkait China.
Namun, para analis melihat sisi positif di balik kehancuran ini. “Crash seperti ini adalah reset leverage, bukan akhir bull market,” ujar Michaël van de Poppe, CIO MN Fund, di X. Sejarah menunjukkan bahwa likuidasi besar seperti pada Maret 2020 justru memicu rebound kuat, dengan Bitcoin naik 300% dalam enam bulan berikutnya. Trader seperti Pentoshi memperingatkan: “Altcoin hancur seperti saat COVID, tapi ini top 3 crash terburuk—rasanya sakit, tapi peluang beli murah datang.”Apa Selanjutnya untuk Investor?Saat ini, Bitcoin stabil di sekitar $112.000, dengan tanda-tanda short squeeze (penekanan posisi short) mulai muncul. Para ahli menyarankan:
- Hindari leverage tinggi: Fokus pada spot trading dan diversifikasi.
- Pantau FOMC: Pertemuan Federal Reserve akhir Oktober bisa jadi katalisator rebound atau penurunan lebih lanjut.
- Beli saat panik: “Strong hands sedang membeli dari panic seller,” kata Ebtikar.
Pasar kripto memang volatil, tapi peristiwa hari ini mengingatkan kita: Crypto bukan judi, tapi arena bagi yang siap bertahan. Pantau perkembangan lebih lanjut, dan ingat—setiap crash besar di masa lalu selalu diikuti oleh pemulihan epik. Apakah ini awal dari bull run baru? Waktu yang akan menjawab.
Sumber: Bloomberg, CoinDesk, Coinglass
AI: Grok
Post Comment