Dinihari yang Basah – Puisi Ninuk-Kleden P
Masih dinihari. Embun bergantung di ujung daun, menunggu Mentari menjemputnya.. Dalam gelap yang basah oleh sisa hujan semalam, hanya ada dengung samar, entah dari mana datangnya. Suara itu seperti napas bumi yang menggumam dalam tidurnya.
Sesekali deru motor menembus sunyi, dan segera lenyap di tikungan waktu. Mungkin mengejar kehidupan
Di antara dengung dan deru itu, terdengar lagu yang lahir dari rindu. Muazin mendendangkan panggilan, tinggalkan mimpi, dan bersiap palingkan diri pada Yang Ilahi.
Kesenyapan yang basah, perlahan mengering, dan aku mengintip dari gelap yang dikoyak mereka yang memburu hidup.
Bintaro, 23 Oktober 2025
___________________________________________________________________________________________________________
Biodata
Ninuk-Kleden P, Antropolog, lahir di Jakarta.



Post Comment